Selasa, 13 November 2012

Upaya Pencegahan Remaja Merokok

Upaya Pencegahan Remaja Merokok

Mungkin kamu pernah membaca berbagai spanduk atau tulisan "No Smoking", "Area Bebas Rokok", dan sebagainya. Tulisan-tulisan itu sebagai usaha untuk mewujudkan lingkungan yang benar-benar sehat dan bebas dari asap rokok.

Kita perhatikan instruksi Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 4/U/1997. Dalam instruksi itu memerintahkan kepada kita agar dapat mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari asap rokok.

Dalam mewujudkan dan melaksanakan instruksi tersebut diatas dipandang perlu membuat tat tertib sekolah guna menegakkan disiplin terhadap lingkungan sekolah yang bebas asap rokok. Di sini sangat diperlukan peran orang tua dan guru dalam membimning siswa melewatkan masa-masa remajanya terlepas dan bahaya merokok.

Peran guru disekolah adalah membicarakan kepada para siswa tentang bahaya merokok, serta memberikan pandangan pengetahuanagar siswa memiliki kesadaran untuk tidak merokok.

Disamping peran guru disekolah dalam mewujudkan anak-anak remaja terbebas dari bahaya merokok, tidaklah kalah pentingnya peran orang tua dirumah.

Orang tua dirumah dapayt menerapkan norma-norma dan memberikan contoh perilaku yang menciptakan suasana di mana lingkungan rumahnya adalah kawasan yang bebas asap rokok.

Satu batang rokok jika dibakar akan mengeluarkan lebih dari 4000 zat kimiawi yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Zat-zat tersebut antara lain:
a. Gas C0
b. Nikotin
c. Coumarin
d. Acrolein
e. Acetilin
f. Arteoresol
g. Nitrogen oksida
h. Hidrogen sianida
i. Metanol
j. Amonia
k. Urethane
l. Perylene, dan lain-lain

Baham-bahan kimia yang keluar dari asap rokok dikategorikan menjadi 2 kelompok berikut ini:
1. Kelompok zat gas
2. Kelompok zat yang padat terbagi menjadi 2, yaitu nikotin dan tar

Nikotin adalah bahan adiktif yang membuat orang ketagihan, sedangkan tar merupakan kumpulah dari ratusan atau ribuan bahan kimia yang bisa membunuh sel-sel dalam tubuh manusia. Gas CO (karbon monoksida) yang diisap oleh seseorang akan mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen, dan menyempitkan pembuluh darah. Jika penyempitan itu terjadi pada pembuluh di otak akan berakibat stroke yang membuat seseorang bisa lumpuh. Tar dapat membuat seseorang mengidap kanker, sedangkan nikotin dapat menaikkan tekanan darah dan beban kerja jantung menjadi lebih berat.

Senin, 12 November 2012

Pendidikan Karakter Dan Kebiasaan Merokok_new



Pendidikan Karakter Dan Kebiasaan Merokok

Pembiasaan Perilaku Berkarakter, sebaiknya dimulai dari mana
Ahmad Syaiful Bahri
Jakarta, 13 11 2012

Pendidikan sebagai lembaga sosial dan lembaga keagamaan. Sekolah, dalam hal ini sebagai lembaga tempat menanamkan sikap dan sopan santun (tata krama) yang efektif, sehingga perlu penanaman sikap dan pembiasaan selama pelajar menempuh pendidikan di sekolah. Bagaimana mengintegrasikan perilaku pelajar berkarakter ke dalam kehidupan di sekolah ? Bagaimana kedisiplinan dapat berjalan di Sekolah, tumbuh sikap dan kesadaran menghormati guru, melakukan pergaulan dengan teman yang berlandaskan perilaku berkarakter, sehingga mampu berkarakter dengan masyarakat yang bermartabat. Membangun karakter dewasa ini sama sulitnya seperti menebar benih di musim kemarau, tidak tumbuh. Tetapi jika tidak ada yang menebar benih di musim kemarau, nanti ketika musim hujan yang tumbuh hanya alang-alang. Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan, membangun budaya berkarakter masyarakat bisa melalui lembaga pendidikan, lembaga sosial dan lembaga keagamaan. Sekolah dalam hal ini sebagai lembaga tempat menanamkan sikap dalam kebiasaan keseharian
Pada tataran pelajar, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, perilaku keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu point penting dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan sekolah, salah satu program PHBS adalah Tidak Merokok di lingkungan sekolah.
Kelas dan lingkungan sekolah merupakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), tidak dibenarkan merokok dalam kelas baik waktu belajar maupun dalam kelas kosong, demikian juga tidak dibenarkan merokok di lingkungan sekitar sekolah. Untuk lebih efektifnya larangan ini maka segenap warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, pengurus OSIS, orang tua dan warga sekitar sekolah dapat menjadi model perilaku berkarakter, dengan menunjukkan perilaku tidak merokok di sekolah.
Indikatornya adalah tidak ada asbak di dalam ruangan guru, ruangan kepala sekolah ruang tamu, apalagi di dalam kelas. Tidak ada bekas puntung rokok di dalam ruang organisasi, dan tidak berperilaku seenaknya. Sekolah juga menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR) dan semua warga wajib mematuhinya.

Cara Berhenti Merokok



Cara Berhenti Merokok 

Anda Ingin Berhenti Merokok ? Coba lakukan hal - hal berikut ini :
 
·         Niat yang sungguh-sungguh untuk  berhenti merokok.
·         Belajar membenci rokok
·         Bergaulah dengan orang yang tidak merokok
·         Sering-sering pergi ke tempat yang ruangannya ber-AC
·         Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
·         Jika ingin merokok, tundalah 10 menit lagi.
·         Beritau teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok.
·         Kurangi merokok sedikit demi sedikit.
·         Hilangkan kebiasaan Bengong atau menunggu.
·         Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.
·         Cari pengganti rokok, misalnya permen dan lain - lain
·         Coba dan coba lagi jika masih gagal

o    Oleh Ahmad Syaiful Bahri
J     Jakarta, 13 11 2012




Senin, 19 Maret 2012

Bulan Perpisahan bekerja di Jakarta

ssetahun berlalu, bulan Maret 2012 inilah menjadi bulan terberat bagiku, karena aku harus pulang kampung karena habis masa kontrakku bekerja di Jakarta. Tak ada kejelasan, tak ada kepastian.
namun hatiku gembira karena bisa berkumpul kembali sama keluarga tercinta di kampung.

Kembali ke kampung memang mengasyikkan, namun, ku tak tahu harus harus kemana lagi bekerja.
zaman sekarang susah sekali mencari pekerjaan. kita hanya bisa berusaha, kemudian memasrahkan semua hasilnya kepada Allah SWT.

sampai jumpa Jakarta, kalau memang kita berjodoh, ku kan kembali.