Senin, 12 November 2012

Pendidikan Karakter Dan Kebiasaan Merokok_new



Pendidikan Karakter Dan Kebiasaan Merokok

Pembiasaan Perilaku Berkarakter, sebaiknya dimulai dari mana
Ahmad Syaiful Bahri
Jakarta, 13 11 2012

Pendidikan sebagai lembaga sosial dan lembaga keagamaan. Sekolah, dalam hal ini sebagai lembaga tempat menanamkan sikap dan sopan santun (tata krama) yang efektif, sehingga perlu penanaman sikap dan pembiasaan selama pelajar menempuh pendidikan di sekolah. Bagaimana mengintegrasikan perilaku pelajar berkarakter ke dalam kehidupan di sekolah ? Bagaimana kedisiplinan dapat berjalan di Sekolah, tumbuh sikap dan kesadaran menghormati guru, melakukan pergaulan dengan teman yang berlandaskan perilaku berkarakter, sehingga mampu berkarakter dengan masyarakat yang bermartabat. Membangun karakter dewasa ini sama sulitnya seperti menebar benih di musim kemarau, tidak tumbuh. Tetapi jika tidak ada yang menebar benih di musim kemarau, nanti ketika musim hujan yang tumbuh hanya alang-alang. Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan, membangun budaya berkarakter masyarakat bisa melalui lembaga pendidikan, lembaga sosial dan lembaga keagamaan. Sekolah dalam hal ini sebagai lembaga tempat menanamkan sikap dalam kebiasaan keseharian
Pada tataran pelajar, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, perilaku keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu point penting dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan sekolah, salah satu program PHBS adalah Tidak Merokok di lingkungan sekolah.
Kelas dan lingkungan sekolah merupakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), tidak dibenarkan merokok dalam kelas baik waktu belajar maupun dalam kelas kosong, demikian juga tidak dibenarkan merokok di lingkungan sekitar sekolah. Untuk lebih efektifnya larangan ini maka segenap warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, pengurus OSIS, orang tua dan warga sekitar sekolah dapat menjadi model perilaku berkarakter, dengan menunjukkan perilaku tidak merokok di sekolah.
Indikatornya adalah tidak ada asbak di dalam ruangan guru, ruangan kepala sekolah ruang tamu, apalagi di dalam kelas. Tidak ada bekas puntung rokok di dalam ruang organisasi, dan tidak berperilaku seenaknya. Sekolah juga menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR) dan semua warga wajib mematuhinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar